Kamis, 16 Mei 2013

Aku dan Kamu


Kuakui kehebatan Tuhan. Ciptakan tetes hujan yang menghujamkan dirinya ke tanah. Ciptakan daun yang berguguran karena tertiup angin. Kamu sadar itu bukan?

Kamu tahu filosofi hujan bagiku? Dia jatuh untuk memberi anugerah makhluk yang tumbuh diatasnya. Dia jatuh dan meresap ke tanah, lalu butuh waktu untuk kering. Anggaplah tetes hujan itu aku, yang rela jatuh ke tanah, menyelusup ke setiap pori-porinya hanya untuk membuatmu tetap hidup. Aku jatuh berkali-kali tanpa memperdulikan keadaanku sendiri, sampai aku tertatih dan tak tahu kapan pulih.
Kamu tahu filosofi daun bagiku? Dia begitu menikmati hembusan angin yang terkadang menusuk. Bergoyang-goyang mengikuti arahnya, lalu gugur dan terhempaskan ke tanah. Dan angin? Berlalu begitu saja tanpa mengacuhkannya. Anggaplah aku daun itu, yang tak pernah membencimu walau kamu mengabaikanku ketika aku jatuh karena menikmati keindahanmu. Klise bukan?

Kamu pikir aku sedang menulis tentangmu? Tidak, ini tentang aku dan kamu. Aku pikir, ini sebatas kursi penonton dan pertunjukkan, tapi tak kupungkiri seringkali kumenginginkan lebih dari itu. Ini aku yang selalu menjadi tetes keringat akan semangatmu setiap pagi, tentunya bersama jutaan keringat lainnya :) .

Much Love 

Ginna 

1 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar disini